Hujan.
Aku selalu menyukai hujan.
Tapi kau membuatmu
mencintai hujan.
Waktu itu, kita berada di rumahmu. Kita bermain game, dari
game horror sampai game action. Lalu
kita memutuskan untuk pergi keluar. Mungkin untuk iseng-iseng cari makan, atau
sekedar jalan-jalan. Kita mengunjungi gerobak tenda. Aku memesan bakso, kamu
memesan mi ayam. Sekitar 1 jam kita disitu. Membunuh waktu dengan bercerita,
melucu, dan menggombal ditemani dengan kuah bakso yang terlanjur dingin. Lalu
kita pergi ke taman atas usulku. Cuacanya hampir mendung. Ah, tidak apalah.
Kita bermain seperti bocah, bermain ayunan seperti anak sd, dan berjalan
berduaan seperti dua remaja yang sedang jatuh cinta. Kamu selalu mengagetkanku
dengan kata-kata yang keluar dari mulutmu, yang terkadang lucu, terkadang
cerdas. Kita duduk di bangku taman. Bergenggaman tangan, bahu saling menempel,
kepalaku tersandar di bahumu, berharap hari takkan cepat berganti.
Ada kilat besar yang disusul dengan hujan deras secara
tiba-tiba. Kita berdua kaget dan segera mencari tempat meneduh. Untungnya ada
gazebo kecil di taman itu. Rumahmu terlalu jauh dari taman, jadi tidak mungkin
untuk lari ke rumahmu. Kita berdua kembali bercanda karena hujan deras ini. Aku
menyalahkanmu karena tidak membawa jaket untuk kita berdua seperti di
film-film. Kamu menyalahkanku karena ini ideku mengajakmu ke taman. Entah dari
mana, kamu tiba-tiba menarik tanganku ke tengah-tengah hujan. Ketika aku
menanyakan, jawabanmu adalah karena agar “unyu” seperti di film-film. Kamu
mengajakku berdansa dengan suaramu yang tak karuan itu sebagai pelantunnya.
Lagunya pun aneh-aneh, dari Separuh Aku, sampai ke Call Me Maybe. Aku pun ikut
menyanyi, yang sama-sama tak karuan suaranya. Kita saling kejar-kejaran,
menangkap, berlari, seperti di film bollywood. Aku tau ini cheesy dan jadul,
tapi ini menyenangkan. Kau menarikku ke pelukanmu dengan erat, sangat erat, dan
lebih erat lagi. Angin dingin yang menusuk tidak ada bandingannya dengan hangat
pelukmu
Setiap kali hujan deras datang
Aku bertanya
“katakanlah,
Apakah kita bisa kembali ke waktu itu?”
-WitchPanda